Akses air minum layak masih terbatas di Papua. Bahkan, daerah ini jadi provinsi dengan persentase akses air minum layak rumah tangga terendah di Indonesia (BPS, 2023). Hanya sekitar 60 persen rumah tangga yang punya akses ke sumber air minum yang terlindungi seperti sumur bor, leding, atau air hujan. Krisis ini akhirnya berdampak ke kesehatan, pendidikan, hingga produktivitas ekonomi warga.

Kementerian PUPR sedang mendorong sistem air minum yang memungkinkan masyarakat Indonesia mengonsumsi air langsung dari keran. Saat ini sekitar 92 persen penduduk Indonesia sudah punya akses air minum layak; pemerintah targetkan 100 persen secepatnya. Lalu setelah akses air minum layak terpenuhi, pemerintah akan fokus meningkatkan kualitas air minum aman (air yang dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak atau disaring dulu).