Perbaiki kualitas SDM lewat pendidikan
Janji Presiden
“Penguatan sistem Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing global.”
Proker Asta Cita #4 (Poin 26)
Diambil dari dokumen Visi Misi Prabowo-Gibran
Masalah: Kurikulum dan kompetensi serta ketersediaan guru belum optimal
Kualitas pendidikan Indonesia belum baik. Konsep literasi dan numerasi belum terintegrasi dengan optimal dalam semua mata pelajaran sejak awal jenjang; siswa jadi kurang mampu menerapkannya secara kontekstual. Ini dibuktikan dari capaian PISA yang belum optimal. Selain itu, jumlah guru berkualitas juga masih kurang karena banyak guru di Indonesia nilainya belum memenuhi standar minimum kompetensi.
Data dan fakta penting
Kemampuan literasi, numerasi, dan sains siswa di Indonesia rendah: Laporan PISA 2022 menunjukkan skor literasi 359, numerasi 366, dan sains 383 (rata-rata global >400). Kita termasuk dalam peringkat 15 terendah dunia.
Capaian Asesmen Nasional 2025 sudah menunjukan peningkatan, tapi masih banyak catatan. Misalnya, ada 35% siswa yang gak mencapai kemampuan minimum baca dan hitung. Bahkan, di banyak daerah di Indonesia Timur, 3 dari 5 siswa belum lewat standar ini.
Jumlah guru di Indonesia masih sangat kurang; kita masih butuh 679 ribu guru lagi. Pun, distribusinya belum merata di hampir semua daerah dan semua jenjang. Di beberapa daerah, rasio guru:murid mencapai 1:40, jauh di atas angka nasional di 1:16. Artinya, belum semua anak didampingi oleh guru secara efektif.
Kebijakan yang memengaruhi masalah ini
Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab


Komisi di DPR yang mengawasi

DPR Komisi X
Pendidikan, Olahraga, Sains, dan Teknologi