Apakah ruang publik kita sudah ramah perempuan?

Jalanan gelap, CCTV rusak. Di perkotaan, perempuan rentan jadi korban pelecehan karena fasilitas gak aman.

Gender & Inklusi Sosial

Ruang publik masih gak ramah bagi perempuan. Bayangin, setengah dari perempuan pengguna transportasi umum di Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual. Fasilitas publik yang tak aman bikin mobilitas dan hak atas rasa aman jadi terbatas buat perempuan. Padahal, harusnya pemerintah merencanakan pembangunan fasilitas yang memunculkan rasa aman buat perempuan, misal dengan adanya CCTV dan penerangan yang cukup.

Data dan fakta penting

Fasilitas publik masih dianggap berbahaya. Survei Yayasan Plan 2018: 56,8% perempuan muda menilai trotoar berbahaya dan 44,2% merasa tidak aman di halte atau stasiun.

Studi UN Women 2018 bilang ada korelasi antara infrastruktur rusak dengan kerentanan perempuan. Misalnya, penerangan rusak bisa menyebabkan perempuan tak merasa aman bepergian di malam hari.

KRL sebagai moda transportasi paling terjangkau justru masih belum aman buat perempuan. KAI menerima 57 laporan pelecehan seksual selama tahun 2024.

Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pemerintah Daerah

Komisi di DPR yang mengawasi

DPR Komisi VIII

Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Sudah baca? Saatnya bertindak! 💥

Bersuara di media sosial

Kamu bisa mulai dengan memanfaatkan media sosial sebagai ruang untuk menyuarakan isu-isu yang kamu pedulikan.

Ikut campaign Bijak

Ikut aksi & protes damai

Kamu bisa mulai dengan turun ke jalan dan ikut serta dalam aksi damai untuk menyuarakan sikapmu terhadap isu.

Cari info terupdate

Sampaikan aspirasimu

Kamu bisa mulai dengan menuliskan pendapatmu atau bergabung bersama yang lain di Discord Warga Bijak.

Join Discord Bijak

Hubungi Wakilmu di DPR

Kamu bisa mulai dengan mencari tahu siapa wakilmu di DPR, lalu sampaikan aspirasimu. Cek profil mereka di sini!

Coming soon

Share halaman ini ke yang lain juga, yuk!