Kenapa warga makin gak percaya polisi?
Kekerasan polisi makin sering terjadi tapi pengawasan kepolisian malah melemah, pelanggaran etika pun terus terjadi.
Penegakan Hukum
Gimana mau percaya? Kekerasan oleh polisi makin sering terjadi, pelayanan juga gak memuaskan. Di 100 hari pertama pemerintahan baru, udah tercatat 136 kasus kekerasan yang melibatkan polisi, dari pembunuhan sampai penganiayaan. Pengawasan ke polisi juga lemah; Propam yang ngawasin etik Polisi masih satu atap sama Polri, padahal mestinya badan pengawas independen. Selain itu, warga juga mengaku banyak kena pungli saat minta layanan polisi. Kalau kayak gini terus, wajar aja orang makin skeptis dan muncul tagar #PercumaLaporPolisi.
Data dan fakta penting
Kerja polisi dinilai lamban dan sering abaikan laporan warga. Kasus teranyar yang ramai dibicarakan adalah saat polisi tidak menanggapi laporan anak seorang bos rental yang mobilnya dicuri dan diancam pembunuhan; korban pun tewas ditembak pencurinya.
Polisi masih sering lakukan kekerasan, termasuk pembunuhan, penganiayaan, sampai penyiksaan. Dari Juli 2021–Juni 2022 ada 677 kasus, turun jadi 622 kasus di 2022–2023, tapi naik lagi jadi 645 kasus di 2023–2024.
Pelanggaran kode etik tinggi. Sepanjang 2024, ada 1.827 kasus pelanggaran disiplin dan kode etik, kebanyakan berkaitan dengan kepribadian anggota.
Kebijakan yang memengaruhi masalah ini
Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab

Kepolisian Negara Republik Indonesia

Komisi Kepolisian Nasional

Kementerian Hukum

Kementerian Hak Asasi Manusia

Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia
Komisi di DPR yang mengawasi

DPR Komisi III
Penegakan Hukum
Pejabat yang bertanggung jawab
Sudah baca? Saatnya bertindak! 💥
Kinerja Polisi