Komisi IX
Selasa, 07 Oktober 2025
Kunjungan Reses Komisi IX ke Kalteng - 3-7 Okt 2025
• Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Kalimantan Tengah mengawasi program kesehatan, ketenagakerjaan, dan perlindungan obat/makanan.
• Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) menghadapi kendala kesadaran rendah, pencatatan suboptimal, dan kurangnya dukungan kebijakan daerah.
• Target eliminasi TBC 2025 didukung koordinasi lintas sektor, skrining aktif, dan pemanfaatan PCR, namun terkendala ketersediaan cartridge TCM.
• Anggaran kesehatan Provinsi Kalteng mengalami penurunan dari 2024 ke 2025, namun DAK kesehatan meningkat signifikan.
• Provinsi Kalimantan Tengah mengalami kekurangan tenaga kesehatan, khususnya dokter umum dan gigi, serta distribusi SDM yang tidak merata.
• Balai Besar POM Palangka Raya mengawasi obat dan makanan pra-edar dan pasca-edar, namun terkendala geografis dan literasi masyarakat.
• Profil ketenagakerjaan Kalteng menunjukkan penurunan pengangguran dan peningkatan partisipasi angkatan kerja, sejalan dengan target SDGs.
• Pemprov Kalteng berupaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan dan job fair untuk menghadapi ancaman resesi global.
• Pelaksanaan Inpres No. 2/2021 meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi non-ASN, namun kendala anggaran dan pemahaman masih ada.
• Balai Latihan Kerja (BLK) menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi, tetapi skala masih kecil dan perluasan jangkauan dibutuhkan.
• Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Tengah 2025 ditetapkan sebesar Rp 3.473.621,04, naik 6,5% dari 2024.
• Perselisihan hubungan industrial sering terkendala belum adanya perundingan bipartit dan faktor geografis luasnya wilayah.
• Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kalteng menghadapi modus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan minimnya perlindungan.
• BPJS Ketenagakerjaan berupaya mendorong kepesertaan aktif, namun masih memerlukan dukungan regulasi dan anggaran dari Pemda.
• Komisi IX mendesak Kemenkes untuk memperbaiki infrastruktur internet dan koordinasi daerah dalam program Quick Wins kesehatan.
• Komisi IX merekomendasikan Kemenaker memperbaiki sarana BLK dan memperkuat link and match vokasi dengan industri.
• Komisi IX mendorong BPJS Ketenagakerjaan perluas cakupan kepesertaan melalui digitalisasi dan kolaborasi kanal lokal.
• Komisi IX mendesak BP2MI tingkatkan sosialisasi, pengawasan TPPO, dan perlindungan PMI, terutama pekerja perkebunan.
8 Des
2025
Komisi V
Terbuka
Lapsing Raker RDP dengan Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum, Kepala BMKG dan Kepala BNPP/Basarnas
8 Des
2025
Komisi X
Tertutup
Raker dengan Kemdiktisaintek RI dan Kepala BRIN RI
8 Des
2025
Komisi X
Tertutup
Raker dengan Mendikdasmen
8 Des
2025
Komisi X
Terbuka
RDPU LPTKNI dan P3N Lemhanas RI
8 Des
2025
Komisi X
Tertutup
RDP dengan Kepala BKD DPR RI
4 Des
2025
Komisi IV
Terbuka
Raker dengan Menteri Kehutanan
4 Des
2025
Komisi V
Terbuka
Raker dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
3 Des
2025
Komisi XI
Terbuka
Raker dengan Ketua DK OJK dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon
2 Des
2025
Komisi XIII
Terbuka
RDP dan RDPU dengan LPSK, Komnas Perempuan dan KPAI
2 Des
2025
Komisi VI
Terbuka
RDPU dengan Aliansi Pedagang Pakaian Bekas Indonesia (APPBI), Pedagang Pakaian Bekas Dan Makanan Gede Bage, Paguyuban Konsumen Apartemen Grand Pakubuwono Terrace, Firza Rizqi Dkk, Dian Kartoma
Kunjungan Reses Komisi IX ke Kalteng - 3-7 Okt 2025



